Sejarah dan perkembangan organisasi Bakamla di Indonesia memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Bakamla, singkatan dari Badan Keamanan Laut, merupakan lembaga pemerintah yang bertanggung jawab dalam melindungi keamanan dan keselamatan di perairan Indonesia. Organisasi ini telah mengalami berbagai perubahan sejak didirikan pada tahun 2009.
Sejarah Bakamla dimulai ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 178 Tahun 2009 tentang Badan Keamanan Laut. Sejak saat itu, Bakamla terus melakukan berbagai upaya untuk memperkuat kapabilitasnya dalam menjaga keamanan maritim Indonesia.
Menurut Kepala Bakamla, Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, perkembangan organisasi ini sangat penting untuk menghadapi tantangan di bidang keamanan laut. Beliau menegaskan bahwa “Kami terus berupaya untuk meningkatkan kemampuan personel dan teknologi agar dapat memberikan perlindungan yang optimal bagi perairan Indonesia.”
Salah satu faktor penting dalam perkembangan Bakamla adalah kerjasama dengan berbagai instansi terkait, baik di dalam maupun di luar negeri. Hal ini sejalan dengan pendapat Pakar Kelautan dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. Arief Rachman, yang menyatakan bahwa “Kerjasama antarlembaga dan antarbangsa sangat diperlukan dalam menjaga keamanan laut di era globalisasi ini.”
Dengan adanya sejarah dan perkembangan organisasi Bakamla yang semakin berkembang, diharapkan bahwa keamanan maritim Indonesia dapat terus terjaga dengan baik. Sebagai negara maritim terbesar di dunia, Indonesia memiliki tanggung jawab besar untuk melindungi sumber daya alam dan menjaga kedaulatan di perairannya.
Dengan demikian, peran Bakamla sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas keamanan laut menjadi semakin penting. Melalui upaya-upaya yang terus dilakukan, diharapkan Bakamla dapat terus berkembang dan menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan maritim Indonesia.