Peran pemantauan aktivitas maritim dalam menjaga keamanan laut Indonesia sangat penting untuk melindungi sumber daya laut yang melimpah di wilayah Indonesia. Dengan luasnya perairan Indonesia yang mencapai lebih dari 5,8 juta km², pengawasan terhadap aktivitas maritim menjadi tantangan yang besar bagi pemerintah.
Menurut Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Yudo Margono, “Pemantauan aktivitas maritim merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya menjaga kedaulatan dan keamanan laut Indonesia. Dengan teknologi yang semakin canggih, kami terus berupaya meningkatkan sistem pemantauan untuk mengawasi pergerakan kapal-kapal di perairan Indonesia.”
Pada tahun 2019, Kementerian Kelautan dan Perikanan juga mengeluarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 56 Tahun 2019 tentang Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan. Dalam peraturan tersebut dijelaskan pentingnya pemantauan aktivitas maritim untuk mencegah illegal fishing dan perlindungan terhadap ekosistem laut.
Ahli kelautan dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. Ir. Soegiarto, juga menekankan pentingnya peran pemantauan aktivitas maritim dalam menjaga keamanan laut Indonesia. Menurut beliau, “Dengan pemantauan yang baik, kita dapat mencegah penangkapan ikan secara berlebihan dan merusak ekosistem laut.”
Pemerintah Indonesia telah bekerja sama dengan negara-negara lain dalam meningkatkan sistem pemantauan aktivitas maritim, seperti kerjasama dengan Australia dalam program Coast Watch. Hal ini membuktikan komitmen pemerintah dalam menjaga keamanan laut Indonesia melalui pemantauan aktivitas maritim.
Dengan peran pemantauan aktivitas maritim yang semakin penting, diharapkan keamanan laut Indonesia dapat terjaga dengan baik dan sumber daya laut dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan demi kesejahteraan bangsa Indonesia.